Jumat, 12 April 2019

Wow! Banyak Orang Jepang Tidak Suka Libur Panjang

Bagi sebagian besar orang di Indonesia, tentunya sangat senang sekali ketika mendapatkan libur panjang, apalagi kalau liburnya lebih dari 1 Minggu. Dengan libur yang cukup panjang, kita bisa liburan untuk refreshing dan juga bisa silaturahmi dengan orang tua ataupun dengan keluarga yang tempat tinggalnya lumayan jauh.

Hal ini bisa sahabat lihat ketika libur Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal) dimana ada tradisi mudik. Banyak dari masyarakat yang merantau atau bahkan sudah menetap di Kota menyempatkan waktunya untuk mengunjungi keluarga dan saudaranya di luar kota karena libur panjang, sehingga ada waktu buat mereka untuk silaturahmi.

Berbeda dengan sebagian besar masyarakat Indonesia yang senang dan berharap ada libur panjang, sebagian besar penduduk Negara Jepang malah tidak terlalu suka dengan libur yang terlalu panjang. Setidaknya hal ini terungkap dari hasil survey yang dikutip oleh Detik com. Dalam survey yang dilakukan oleh koran Arashi Shimbun, diketahui bahwa hampir setengah masyarakat Jepang tidak suka dengan libur panjang.

Survey dilakukan bertepatan dengan libur panjang selama sepuluh hari, yaitu dari tanggal 27 April 2019 sampai dengan 6 Mei 2019. Liburan itu sendiri diberikan untuk memperingati Kaisar Jepang yaitu Akihito yang akan meletakkan jabatannya setelah selama kurun 30 tahun menjabat sebagai Kaisar Jepang. Tentu saja kalau ada libur 10 Hari di Indonesia, sahabat pasti senang kan? Termasuk saya juga hehehe...

Dari survey yang dilakukan oleh koran tersebut, diketahui bahwa 45% warga jepang merasa tidak suka dengan adanya perpanjangan hari libur menjadi 10 Hari, sedangkan 35% dari warga jepang merasa senang bisa rehat dari kantor. Dari media yang saya kutip, tidak disebutkan 25% warga jepang tanggapannya bagaimana. Kemungkinan jawabannya biasa saja (tidak merasa suka atau tidak suka).

Alasan orang jepang yang tidak suka libur panjang bermacam-macam. Ada yang mengatakan tidak punya tujuan untuk liburan dengan waktu yang sangat panjang. Ada juga yang mengatakan bahwa pekerjaannya sangat banyak, sehingga lebih baik tetap bekerja untuk menyelesaikannya. Ada juga orang tua yang bekerja di sektor jasa mengatakan bahwa dengan hari libur, maka penitipan anak setelah sekolah dan tempat penitipan akan tutup.

Ternyata tidak menjamin semua orang bahwa dengan libur panjang akan membuat bahagia ya? Kalau saya sih, mau libur atau tidak libur tetap saya syukuri. Akan tetapi kalau ada libur panjang sampai 10 hari, jujur saja saya sangat suka hehehe... bagaimana dengan sahabat? Apakah lebih suka bekerja daripada libur? Semoga bermanfaat ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar